Namun,ada sejumlah evaluasi yang dilakukan Pelatih Agus Yuwono atas penampilan anak asuhnya tersebut. Para pemain masih sulit mengendalikan emosi ketika menghadapi situasi atau keputusan-keputusan wasit yang merugikan timnya. Dalam pertandingan melawan Bontang yang berakhir 1-1,tiga kartu kuning keluar dari saku pengadil lapangan masingmasing untuk Jose Sebastian,Kim Sangduk, dan Made Wirahadi.
Ini menjadi evaluasi tersendiri sebelum menjamu Persema,18 Desember mendatang. ”Para pemain terprovokasi situasi di lapangan hingga akhirnya melakukan pelanggaran yang berbuah kartu kuning. Saya melihat hal itu masih dalam batas kewajaran dan spontan dilakukan pemain. Namun,bukan berarti kondisi seperti itu harus dibiarkan begitu saja. Bagaimanapun,kartu kuning menjadi kerugian tersendiri bagi tim,”kata Agus.
Karena itu,dia meminta pasukannya untuk lebih tenang saat bertanding. Apalagi,laga kedua melawan Persema digelar di kandang sendiri.Publik Jepara tentu menginginkan tim pujaannya tampil maksimal.
”Ini menjadi salah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dalam pekan ini. Inti dari semua itu adalah para pemain tidak boleh terlalu percaya diri.Jangan pernah menganggap hasil di laga kemarin sebagai barometer menuai kesuksesan serupa pada pertandingan berikutnya. Hasil di Bontang merupakan pelecut semangat untuk meraih hasil lebih maksimal,”ujarnya.
Optimisme juga terlontar dari pemain. Anam dan pemain lain siap menghadapi laga ini.Apalagi,Laskar Kalinyamat akan turun dengan kekuatan penuh saat menerima Persema. Pemain sadar betul arti laga ini.Persijap tidak boleh kehilangan poin saat bermain di depan pendukungnya sendiri.”Kami harus memanfaatkan keuntungan sekecil apa pun,termasuk dukungan suporter,”kata Anam. ● sundoyo hardi
'
0 komentar:
Posting Komentar